Bentuk mahabbah yang paling agung dan terpuji adalah mencintai Allah semata dan mencintai apa yang Dia cintai. Inilah akar kebahagiaan dan intinya. Tiada seorangpun yang selamat dari adzab melainkan dengannya. Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ بِهِنَّ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعَدَ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
"Tiga perkara apabila ada pada seseorang berarti dia telah merasakan manisnya iman, (yaitu) apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selain keduanya, seseorang yang tidak mencintai melainkan karena Allah dan benci kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkan darinya sebagaimana bencinya jika dirinya dilempar ke dalam neraka." (Muttafaq 'alaih)
Adapun cinta yang paling parah celanya adalah mahabbah ma'allah, yakni seseorang yang menye-tarakan rasa cintanya kepada Allah dengan tandingan selain Allah. Kecintaan ini merupakan inti kesengsaraan dan biangnya. Orang yang melakukannya berada di neraka dan diadzab di jahannam, wal 'iyadzu billah.
Kebanyakan pemuda teracuni dengan berbagai macam cinta yang tercela, di antaranya adalah:
Gandrung terhadap wanita dan gadis serta terfitnah oleh godaannya dan bergaul dengan mereka dalam kemaksiatan.
Cenderung mencintai remaja, bergaul dan memandang mereka dengan syahwat.
Mengidolakan para selebritis yang termasuk kategori orang-orang yang membuat kerusakan dan banci, serta latah mengikuti mereka dan menjadikan mereka sebagai teladan dan tokoh idola.
Mencintai orang-orang kafir, mengagungkan mereka, meniru mereka dan berpartisipasi dalam merayakan hari raya mereka.
Menyukai hal-hal haram dengan berbagai macam ragamnya serta asyik melakukanya. Terutama minuman keras, ganja, rokok, zina, homo dan selainnya yang kebanyakan pemuda telah terjerumus ke dalamnya.
Siapa yang Anda Cintai?
Setelah paparan sekilas tentang hakikat ibadah dan mahabbah serta kemungkinan-kemungkinan penyimpangan yang terjadi berkaitan dengannya, memungkinkan bagi anda untuk bertanya kepada diri sendiri, siapakah yang Anda cintai? Benarkah Anda hanya mencintai Allah semata? Jika Anda menjawab, "ya", maka tanyakanlah kepada dirimu sendiri, apa bukti kecintaanmu kepada-Nya? Sudahkah engkau mencintai karena Allah dan benci karena Allah? Berwala' karena Allah dan bermusuhan karena Allah? Sudahkah Anda mencintai apa-apa yang dicintai oleh Allah dan membenci apa-apa yang dibenci oleh-Nya? Mencintai orang yang dicintai Allah dan membenci siapapun yang dibenci oleh-Nya?
Jika seluruh pertanyaan tersebut anda jawab dengan "ya" -saya berharap mudah-mudahan hal itu benar- maka sudah selayaknya saya bertanya: jika setiap pemuda memiliki sifat ubudiyah dan mahabbah yang sempurna kepada Allah semacam ini, lalu mengapa kita melihat kebanyakan pemuda benci terhadap ketaatan dan lari darinya?
Mengapa kami melihat banyak di antara pemuda yang meninggalkan [sholat] padahal ia merupakan tiang agama dan pondasinya?
Mengapa hobi kebanyakan pemuda adalah hal-hal yang haram, menerima dan senantiasa cenderung kepadanya, kepuasan mereka adalah ketika bisa mengerjakannya, kesedihan mereka adalah kehilangan kesempatan untuk bermaksiat?
Bukankah khamr, ganja, rokok, minuman-minuman keras, musik, film-film porno, zina, homoseks, memperolok-olok agama dan orang yang komitmen dengannya merupakan perbuatan haram yang umum dilakukan oleh para pemuda?
Bukankah hal-hal tersebut menyelisihi kecintaan kepada Allah سبحانه و تعالي dan cinta karena Allah? Bukankah ini merupakan bentuk syirik kepada Allah dalam mahabbah?
RAMAH DALAM PERKATAAN MENCIPTAKAN KEYAKINAN, RAMAH DALAM PEMIKIRAN MENCIPTAKAN KEDAMAIAN,RAMAH DALAM MEMBERI MENCIPTAKAN KASIH
Monday, January 31, 2011
Cinta yang Paling Agung
Labels:
cinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment